Apa Itu Firmware - Pengertian dan Jenis Firmware
Apa Itu Firmware - Pengertian dan Jenis Firmware - Kebanyakan orang hanya mengenal dan mengetahui 2 (dua) komponen yang dibutuhkan dalam sebuah komputer yaitu Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak). Namun, masih ada satu lagi komponen yang kurang dikenali namun sesungguhnya inilah yang cukup berperan penting dalam sebuah komputer yaitu Firmware.
Seringkali software dan firmware dikategorikan sebagai hal yang sama karena digunakan untuk untuk pemberi instruksi pada suatu hardware namun sebenarnya baik jenis dan fungsinya memiliki suatu perbedaan yang nyata dan besar.
Software bersifat virtual yang berarti software itu memiliki memori tersimpan yang mudah diakses dan dapat disalin, diubah, diganti dan dihapuskan (uninstal) sesuai keinginan pengguna. Sedangkan firmware memiliki memori tersimpan dan sering kali tertanam dalam sebuah hardware dan tidak dapat diganti semaunya oleh pengguna tanpa menggunakan program khusus, dan firmware akan tetap ada di perangkat itu baik aktif maupun nonaktif.
{tocify} $title={Table of Contents}
Hal ini dilakukan dengan sengaja untuk mencegah terjadinya gangguan atau penghapusan karena firmware sangat penting untuk menjalankan perangkat dan dapat menyebabkan permasalahan yang cukup serius jika dilepas.
A. Apa Itu Firmware? dan Fungsinya.
Firmware adalah program perangkat lunak atau serangkaian instruksi yang diprogram atau ditanamkan pada suatu hardware (perangkat keras). Firmware ini bertugas memberikan instruksi yang diperlukan untuk mengorganisir berbagai hardware untuk saling berkomunikasi dengan hardware lainnya.
Firmware umumnya ditanamkan pada sebuah storage device (penyimpanan data)๐ komputer yang disebut ROM (Read Only Memory). Firmware tidak dapat diubah, tetapi dalam beberapa kasus seluruh chip dapat sepenuhnya diganti oleh seorang teknisi saat menjadi usang atau telah usang.
B. Jenis-Jenis Firmware
Firmware yang sering digunakan saat ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Legacy BIOS
BIOS (Basic Input/Output System) adalah program yang mikroprosesor untuk memulai sistem komputer setelah dihidupkan. BIOS mengkoordinasikan data antara sistem operasi komputer (OS) dan komponen/perangkat yang terpasang pada komputer, seperti hard disk, adaptor video, keyboard, mouse, dan printer dan lain-lain.
Begitu sebuah komputer dihidupkan, maka BIOS-lah yang pertama kali bekerja memastikan bahwa semua komponen berjalan dengan baik dan berinteraksi satu sama lain dengan cara yang benar. BIOS dapat berinteraksi dengan hardware dan memeriksa kesalahan yang tidak diketahui dan selanjutnya memberi sinyal pada program lainnya yang disebut Boostrap Loader (Bootloader) untuk mengaktifkan dan menjalankan Operation System (OS) yang ada didalam Hard Drive (Hard Disk) dan melanjutkannya ke Random Access Memory (RAM) hingga Operation System dapat berjalan dengan sendirinya.
BIOS yang telah ada sejak tahun 1980-an tidak banyak mengalami perubahan walau dan peningkatan kualitas, sementara komponen komputer dari hardware maupun software tiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Legacy BIOS masih menggunakan partisi hard disk dengan format yaitu BIOS’s Master Boot Record (MBR) yang hanya mampu melakukan penyimpanan dengan maksimal kapasitas sebesar 2 TB.
2. EFI / UEFI
EFI (Extensible Firmware Interface) adalah spesifikasi untuk firmware sistem generasi baru yang menyediakan instruksi pertama yang digunakan oleh CPU untuk memulai perangkat keras dan meneruskan kontrol ke bootloader. EFI, terkadang juga disebut sebagai Unified Extensible Firmware Interface (UEFI) memiliki keunggulan tertentu dibandingkan BIOS.
UEFI mampu beroperasi pada sistem 32-bit dan 64-bit dan kekuatan booting dengan tenaga yang lebih tinggi, sehingga mampu mengelola drive disk hingga mencapai 9,4 zettabytes (atau 8.754.432.201.381 gigabytes). Meskipun dalam penggunaan personal dan perusaahaan skala kecil, kita mungkin tidak akan melihat drive sebesar itu. Untuk mikro komputer๐ seperti laptop, PC AIO, notebook yang sering kita gunakan, saat ini telah makin berkembang dengan menggunakan partisi hard disk dengan format partisi drive disk yaitu GUID Partition Table (GPT) yang mampu melakukan penyimpanan kapasitas sebesar 2 TB lebih.
Kelebihan lainnya dari firmware UEFI ini, sudah mendukung penggunaan
touchpad, mouse bahkan ada yang touchscreen. Selain itu tampilan user interface UEFI jauh lebih menarik dan elegan daripada BIOS. Baca artikel
lainnya untuk Cara Mengecek Komputer Menggunakan BIOS atau UEFI๐.
Saat ini, hampir semua komputer keluaran terbaru sudah menggunakan firmware UEFI namun karena masih tahap peralihan maka masih banyak yang menyematkan fitur BIOS Legacy kedalam sistem komputer mereka. Hal ini dilakukan untuk tetap mendukung hardware tipe lama, sehingga saat kalian melakukan booting biasanya terdapat pilihan firmware Legacy BIOS atau UEFI.
C. Perbedaan BIOS Dengan UEFI
Perbedaan antara Firmware BIOS Legacy dengan UEFI dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Spesifikasi Firmware |
Firmware BIOS | Firmware UEFI |
---|---|---|
Format Partisi Hard Disk |
MBR |
MBR dan GPT |
Kapasitas Boot Hard Disk |
Max 2 TB |
2 TB Lebih |
Chip Memory |
CMOS | EEPROM |
Tipe System |
16 bit |
32/64 bit |
Partisi Yang Bisa Dibuat |
3 primer 1 sekunder |
128 primer |
Secure Boot | Tidak Ada |
Ada |
Post a Comment for "Apa Itu Firmware - Pengertian dan Jenis Firmware"